Dia tidaklah rupawan tapi dia begitu sederhana dan jujur. Dia bukan seorang juara kelas tetapi pandangannya sungguh luas. Aku diajaknya menjelajahi sisi sebuah dunia yang bahkan tak pernah aku tau. Dia itu sungguh menarik. Leluconnya yang selalu membuatku mencintainya. Dia membuat aku bermimpi namun nyatanya kenyataan itu tidaklah seindah kupu-kupu yang berterbangan. Aku terpaksa melepaskan dia yang sangat aku cintai ketika ia bilang tak dapat mencintai ku. Rasanya seperti ada jutaan mata pisau yang menancap di hati ku. Aku mencintainya tulus. Namun aku sadar, aku hanyalah sebuah buku baru yang mencintai sebuah karya sastra lama yang begitu mengandung makna dan arti. Namun aku tau, aku masih terus mencintainya selama sepuluh bulan ini. Hanya dia yang ada di dalam benak dan hati ku... Selalu dia -69114-
Wednesday, 25 June 2014
Mencintai
Dulu ada satu manusia yang mengajarkan aku arti sesungguhnya dari mencintai. Dia mengajari aku untuk mencintai dia tanpa pernah memandang apa yang dia punya dan siapa dia. Aku mencintai dia karena dia adalah dia. Mungkin aku tak akan mencintainya kalau saja dia bukan lah dia. Aku melawati bukan lagi semusim bersamanya. Dia yang merajutkan sebuah senyum di wajah ku. Aku mencintainya, teramat mencintainya. Dia spesial. Dia membuat aku sadar bahwa cinta itu indah. Cinta itu diibaratkan sebagai kupu-kupu yang berterbangan pada musim semi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment