Terasa jelas semuanya.Aku berharap ini mimpi.Mungkin begitu naif... Adakah guna mengejar sesuatu yang tak tergapai? Ingatkah engkau akan rangkaian memori? Ingatkah engkau pada untaian kata - kata bernada pujangga itu.Apalah sebuah arti kata itu bagi kamu?Apa hanya sebuah gurauan belaka?Atau hanya sebuah catatan kecil sang pujangga lainnya?Apa sebegitu hampa artinya?
Terkadang aku terbang tinggi ke atas rangkain kapas sang cakrawala, tinggi jauh melewatinya.Aku berusaha menggapai engkau. Hanya bubuk peri dan sedikit keyakinan yang terlintas. Tapi ini panggung drama, sebuah sandiwara bukan sebuah putaran kartun yang bergerak dalam layar yang menyala.Kembali aku terpuruk jatuh kedalam pelukan ruang sempit ku.
Engkau memberiku sepasang sayap - sayap kecil. Begitu indah kala saat waktu berjalan. Perlahan aku tersenyum, berterima kasih kepada sang waktu... Aku dapat terbang tinggi, tinggi sekali. Sekali lagi aku terlalu bodoh. Seperti Achilles sayap sayap indah itu terbakar sang mentari.Ia bercahaya terang seakan menertawai kebodohan seorang anak manusia yang berharap mencintai sang dewa. Kembali ku terpuruk. Aku ingin pergi terbang ke sebuah ruang lain, yang dapat menerima ku... Engkau mengusir aku pergi disaat sayap - sayap indah ku terbakar... Bagaimana caraku terbang dari mu...
No comments:
Post a Comment